Theater as a Media to Introduce Papuan Culture to Millennial Generation Teater Sebagai Media Untuk Memperkenalkan Budaya Papua Kepada Generasi Milenial

Main Article Content

Cedric Louise Tanamas
Natasia Surya Santosa
Natasya Cristiani

Abstract

Papua is often considered and viewed as a primitive tribe and second class people, but on the other hand Papua has a diverse and beautiful culture that can be used as a national cultural heritage. In the era of globalization, many new values ​​enter and create a new world unity value, globalization also causes the flow of information to be very fast and easy to access, this also brings foreign cultures to Indonesia very easily. Millennials are more interested in foreign cultures which can cause local cultures to become extinct over time. In anticipating this,strategiesare needed to continue to maintain and preserve cultures, by introducing local culture, especially Papuan culture to the millennial generation in an educative and entertaining way. Performing arts can be an effective communication medium in delivering messages because they involve the audience and provide real experience. Theater is one of the performing arts that involves audio and visual. Millennial generation's interest in theater performances is high. Thus theater performances can be an effecctive communication medium to introduce Papuan culture to the millennial generation.

Article Details

How to Cite
Tanamas, C. L., Santosa, N. S., & Cristiani, N. (2020). Theater as a Media to Introduce Papuan Culture to Millennial Generation. Kanal: Jurnal Ilmu Komunikasi, 9(1), 38-43. https://doi.org/10.21070/kanal.v9i1.794
Section
Review

References

Adiakurnia, M. I. (2017). Ini 18 Destinasi Unggulan Indonesia yang Siap Dijual Tahun Depan. Kompas.com. https://travel.kompas.com/read/2017/12/13/080300727/ini-18-destinasi-unggulan-indonesia-yang-siap-dijual- tahun-depan. (Accessed on 2020-01-11).
Cangara, H. (2004). Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada).
Effendy, O. U. (2003). Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti).
Hidayat, A. (2010). Komunikasi Dalam Pertunjukan Drama: Antara Pengarang, Aktor, Dan Penonton. Komunika 4, 32–39.
Larasati, C. E. (2014). Representasi Identitas Etnis Papua Dalam Film Lost in Papua. Jurnal Unair Commonline Departemen Komunikasi 3, 488–497.
Lokadata (2017). Jumlah Warisan Budaya Tak Benda di masing-masing provinsi. Lokadata.com. https://lokadata.beritagar.id/chart/preview/jumlah-warisan-budaya-tak-benda-di-masing-masing-provinsi.1519791925. (Accessed on 2020-01-13).
Mubah, A. and Syafril (2011). Strategi Meningkatkan Daya Tahan Budaya Lokal dalam Menghadapi Arus Globalisasi. Jurnal Unair 24, 302–308.
Mulyana, D. (2007). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya).
Riantiarno, N. (2011). Kitab Teater (Jakarta: Grasindo).
Saaduddin, S. and Novalinda, S. (2017). Pertunjukan Teater Eksperimental Huhh Hahh Hihh: Sebuah Kolaborasi Teater Tari. Ekspresi Seni 19, 39–57. doi: 10.26887/ekse.v19i1.128.
Santosa, E., Subagiyo, H., Mardianto, H., Arizona, N., and Sulistiyo, N. H. (2008). Seni Teater. vol. 1 (Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Departemen Pendidikan Nasional).
Sembiring, L. J. (2018). Bappenas: Jumlah Milenial di Indonesia Capai 90 Juta Orang. iNews.com. https://www.inews.id/finance/makro/bappenas-jumlah-milenial-di-indonesia-capai-90-juta-orang. (Accessed on 2019-07-22).
Siswanto, E. (2016). Berpotensi Jadi Warisan Dunia, Kebudayaan Papua Harus Dilestarikan. OkeNews.com. https://news.okezone.com/read/2016/06/20/340/1420597/berpotensi-jadi-warisan-dunia-kebudayaan-papua-harus-dilestarikan. (Accessed on 2020-01-13).
Somantri, L. (2008). Mengenal Suku Bangsa Di Pegunungan Tengah Papua. E-journal UPI, 1–14.
Supriyanto, M. A. (2016). Budaya Indonesia Menghilang Seiring Waktu. TribunNews.com. http://www.tribunnews.com/tribunners/2016/05/15/budaya-indonesia-menghilang-seiring-waktu. (Accessed on 2020-01-12).
Tera, H. (2016). Kebudayaan Papua Yang Fenomenal. https://ilmuseni.com/seni-budaya/kebudayaan-papua. (Accessed on 2020-03-03).
Thaniago, R. (2018). Mengapa Kita Selalu Salah Memahami Papua? Remotivi.com. http://www.remotivi.or.id/amatan/445/Mengapa-Kita-Selalu-Salah-Memahami-Papua. (Accessed on 2019-02-21).
Viranda, L. (2017). Potensi Budaya Penyumbang Terbesar Sektor Pariwisata. Kompas.com. https://travel.kompas.com/read/2017/07/11/190300027/potensi.budaya.penyumbang.terbesar.sektor.pariwisata. (Accessed on 2020-01-22).
Walker, S. (2019). Kebudayaan Indonesia Yang Diklaim Oleh Negara Asing. https://www.sawalwalker.com/budaya-indonesia-diklaim-negara-asing. (Accessed on 2020-04- 23).
Widigi, I. (2020). Sebaik Apapun Kau Menjadi Indonesia, Kau Tetap Papua. Suara Papua.com. https://suarapapua.com/2020/01/05/sebaik-apapun-kau-menjadi-indonesia-kau-tetap-papua/. (Accessed on 2020-06- 28).
WWF (2015). Deklarasi Papua Barat Sebagai Provinsi Konservasi. https://www.wwf.or.id/?42763/Deklarasi-Papua-Barat-sebagai-Provinsi-Konservasi. (Accessed on 2020- 01-11).
Zulfikar, A. (2017). Pementasan Teater I La Galigo Sebagai Sarana Komunikasi Nilai-Nilai Luhur Budaya Indonesia Di Kancah Internasional. 1–11. doi: https://doi.org/10.31227/osf.io/ n3ue.